Puisi Encep Abdullah
ZAN
zus, adakah kesangsian yang mendera-deru
keasinganmu mengembara di tanah Tuhan ini?
melakoni jejak yang entah-berantah
tersara-bara seperti kaca tanpa kata
berserak-sepai di kedalaman matamu
zus, hidup ini hanyalah sekadar dahiat
bila kau tak berkemas memburas jasadmu
pada Zat semesta yang membengkokkan
tulang rusukmu
aku tak bisa meluruskannya
kata pepatah: bisa patah!
zus, keterasinganmu hanyalah ilusi
dari kesangsianmu sendiri
kita—seperti kata Chairil—
hanyalah pengembara di negeri asing
barangkali di bangsal hayat ini
kau harus lebih berdekat jarak
merapal ratib; mengubah nasib
kepada-Nya
Ciruas, 2016
SAHIFAH HAYAT
hidupku sekadar kenduri berduri
ber-saru pada Tuhan
aku yang beternak jangak
memang layak digonjok
layak dipedar-i
keganaranku lamat-lamat mengakar
pada akal pikiranku yang lapuk
meleja ketakwarasanku sendiri
otakku melindap di makan rayap
meski Kau redut—menyangkak hati
aku butuh taklimat-Mu.
Ciruas, 2016
BUNGA YANG TAK PERNAH TUMBUH DI KEPALAMU
hampir tujuh tahun kau mendamba bunga-bunga di taman
kala terang, bunga-bunga tumbuh menjamur di kepalamu
menyiksa ubun-ubunmu. tak kau petik meski tak cantik.
kala gelap, bunga-bunga tumbuh subur di kulitmu
menutupi bulu-bulu kaki dan tanganmu yang terlampau lama
kau risaukan.
kau protes pada tuhan. “aku stres bukan kepalang!”
berdiam dalam kamar tanpa cahaya berkelebatan
sekarang bunga-bunga yang tumbuh di tubuhmu
sudah layu di makan waktu. tuhan telah mencabutnya
sampai ke akar-akarnya.
kau kini hanya menangis menyaksikan bunga-bunga itu
tumbuh pada tubuh lelaki lain yang tak kau kenali
bunga-bunga itu segar dan hamil. melahirkan putik-putih kehidupan
yang barangkali kau sesalkan selepas kau tidur panjang
di ranjang kegilaan.
bunga-bunga tak akan kembali tumbuh di kepalamu
bila napsu telah merenggut otak dan pikiranmu yang waras
aku hanya bisa berdoa. kelak bunga yang kau harapkan
akan segera datang. dan kau harus ingat
berdoalah pada tuhan biar alam tak merestui hubunganmu
dengan kesepian.
Maret 2015
____
Komentar
Posting Komentar