Oleh Encep Abdullah
Saya mendapat “colekan” dari salah seorang kawan bernama Ivi Silvia di media sosial (medsos) Facebook. Kawan saya itu mengeluh dan menanyakan kepada saya dan kawan lainnya tentang sebuah kata. Di dinding medsosnya itu tertulis—meski agak semrawut bahasanya—: Lalu, kata penglepasan yang biasa saya temukan di acara perpisahan. Entahlah, saya masih menggunakan kata pelepasan. Salahkah? Lalu, bukti pembenaran penglepasan apa?
Ah, sebenarnya, inti pertanyaannya itu adalah manakah bentuk kata yang tepat: pelepasan atau penglepasan?
Beginilah komentar beberapa kawan—juga saya—dengan redaksi yang sedikit saya ubah tanpa mengubah substansinya. Komentar pertama dari Mecca: Nah, saya juga bingung. Kemarin kepala sekolah membuat spanduk, katanya penglepasan yang tepat. Kemudian, saya mencari kata tersebut di kamus, yang ada malah kata pelepasan. Kawan saya yang lain mengatakan bahwa kata penglepasan yang benar.
Yang punya status di dinding medsos pun menjawab: Menurut KBBI, sih, pelepasan, tetapi yang sering digunakan di sekolah-sekolah itu kata penglepasan. Saya sedang mencari kebenaran dan buktinya.
Percakapan ini pun semakin asyik ketika datang sosok Lili Gozali, pengomentar ketiga. Menurutnya: Secara kaidah bahasa Indonesia yang benar adalah pelepasan: pe+lepas+an =pelepasan, pe+lari+an= pelarian. Yang lebih menarik lagi, ia juga menyatakan begini: Kata penglepasan muncul karena kata pelepasan bisa bermakna ‘anus’ atau ‘dubur’ dan ini dianggap kurang sopan. Oleh karena itu, khlayak lebih memilih menggunakan kata penglepasan.
Pernyataan Lili Gozali ini sangat unik walaupun sebenarnya saya tidak percaya, khawatir Lili hanya berimajinasi saja. Lalu, saya mengajukan pertanyaan lagi: Itu penduburan dari mana? Dapat isu dari mana? Tak lama kemudian Lili mengunggah potongan kamus daring sebagai jawaban. Ah, saya mengiyakan, ternyata kata pelepasan memang bisa bermakna ‘dubur’ atau ‘anus’. Saya pun sedikit malu kepada Lili karena saya “ngotot” sebelum ada bukti. Namun, saya rasa orang-orang menggunakan kata penglepasan itu bukan karena mereka sudah tahu makna asalnya ‘dubur’ atau ‘anus’, melainkan karena faktor kesengajaan dari ketidaktahuan maknanya tersebut.
Sebenarnya, yang saya pikirkan belakangan ini bukan hanya perkara itu, tetapi ada beberapa kata lain yang masih menjadi renungan panjang saya. Selain kata pelepasan ini, banyak juga sekolah yang menggunakan kata perpisahan dan wisuda. Zaman saya sekolah dulu masih tenar dengan kata perpisahan. Entah mengapa, sekarang kata wisuda begitu marak digunakan. Hebat sekali memang, siswa taman kanak-kanak (TK) pun zaman sekarang sudah bisa merasakan wisuda.
Ah, saya pribadi—mungkin juga Anda— mengenal kata itu pasti sepakat berarti ‘pesta orang yang lulus kuliah’. Menilik KBBI, wisuda berarti ‘peresmian atau pelantikan yang dilakukan dengan upacara khidmat’. Ah, sekhidmat apakah wisuda siswa taman kanak-kanak? Menurut saya, hal demikian terlalu berlebihan. Sampai sekarang, saya pun masih terlena dan skeptis, manakah penggunaan kata yang tepat: perpisahan atau pelepasan? Atau malah bukan keduanya. Atau kita sepakati saja semua ‘hal yang berkaitan dengan peresmian atau pelantikan yang dilakukan dengan upacara khidmat’ itu disebut wisuda. Atau jangan-jangan pikiran saya pribadi yang terlalu sempit memaknai wisuda hanya untuk mereka yang berkuliah. Lantas, apa yang membedakan perpisahan, pelepasan, dan wisuda?
Ah, kemarin saja, menjelang Ramadan ini, lagi-lagi saya dihebohkan dengan sebuah status kawan saya di medsos bahwa di beberapa kampung ada istilah penutupan pengajian. Kawan saya berkomentar dan protes, seharusnya bukan malah ditutup, melainkan harus banyak dibuka pengajian—barangkali sebenarnya ia tahu maksud penutupan pengajian ini dan saya menyadari komentarnya itu adalah sebuah kritik. Komentarnya lagi, seharusnya istilah penutupan pengajian ini tidak diujarkan lagi karena bisa menimbulkan makna lain. Saya pun mengiyakan pendapatnya.
Tak lama dari status itu, ada kawan saya yang lain sambil mengunggah fotonya, ia menulis status: #perpisahan pengajian. Ah, otak saya semakin menggila. Apalagi yang dimaksud dengan #perpisahan pengajian? Barangkali, nanti, akan ada istilah baru lagi yang muncul semisal pelepasan pengajian atau malah lebih ekstrem lagi, wisuda pengajian. Duh, Gusti!
Komentar
Posting Komentar